Saturday, November 10, 2012

Cermin Diri




Hidup dan kehidupan manusia di dunia ini menurut aku ada 3 (tiga) tahapan, yaitu;
-Tahap pertama ‘Pertumbuhan’, dimulai dari lahir hingga usia 20 tahun. Pada tahap ini kita gunakan untuk belajar dan pencarian jati diri untuk persiapan memasuki tahap berikutnya.
-Tahap kedua ‘Aktivitas’, dimulai dari usia 21 tahun hingga usia 40 tahun. Pada tahap ini kita gunakan untuk bekerja mencari nafkah dan membentuk keluarga baru.
-Tahap ketiga ‘Penantian’, dimulai dari usia 41 tahun hingga meninggal dunia. Di tahap terakhir ini kita tinggal menunggu waktunya tiba dijemput malaikat Izrail untuk kembali kepadaNya.

Dari ketiga tahapan itu saat ini kita telah sukses dengan selamat untuk menjalani tahapan terakhir ‘Penantian’ karena kita telah diberikan Allah swt umur panjang dapat melewati dua tahapan sebelumnya. Alhamdulillah.

Di usia yang sudah kepala 4 (empat) ini sudah mulai terlihat tanda-tanda ketuaan pada diri  yang mulai kita rasakan meski keriput belum nampak. Lihatlah uban dikepala yang satu-satu mulai tumbuh bertaburan menggantikan yang hitam, mata yang juga mulai mengabur dan beberapa penyakit yang terdeteksi mulai menggerogoti diri.
Semua Tanda-tanda itu merupakan isyarat Allah swt untuk memberitahu dan menyadarkan bahwa kita takkan lama lagi hidup di dunia fana ini serta sekaligus memberi kesempatan untuk kita memperbaiki diri akan kesalahan-kesalahan dimasa lalu.

Allah swt Maha Pengasih lagi Maha Penyayang maka hendaknya kita bisa membijaksanai untuk mempergunakan waktu. Kurangi kegiatan untuk kepentingan duniawi atau kalau perlu tinggalkan karena apa yang telah kita dapat dan miliki dalam dunia ini takkan bisa dibawa untuk mendampingi jasad kita di dalam kubur. Mumpung ada waktu, pergunakanlah waktu sebaik-baiknya dengan memperbanyak mendekatkan diri, beribadah kepadaNya. Bertaubat atas segala kesalahan yang pernah diperbuat, menyempurnakan shalat 5 (lima) waktu dengan menambahkan shalat-shalat sunat,  meningkatkan amal kebajikan, memperbanyak beritikaf di mesjid dan menyempatkan diri untuk selalu berhadir di majelis taklim untuk menambah ilmu agama.  

Kita ini ibarat seorang Musafir yang hidupnya selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Dunia ini hanyalah sebuah tempat persinggahan sementara untuk mempersiapkan, mengumpulkan segala bekal hingga sampai pada waktunya untuk meneruskan perjalanan selanjutnya. Oleh sebab itu buatlah hari-hari yang dilalui dengan sesuatu yang terbaik dan bernilai bagi Allah swt maupun bagi orang-orang di sekitar kita agar hidup kita di dunia ini punya arti.

Semoga Allah swt dengan segala kebaikanNya selalu memberikan taufik serta hidayahNya kepada kita semua. Amin.    


No comments:

Post a Comment