Saturday, November 3, 2012

SEBUAH PERENUNGAN



Kita terlahir ke dunia dalam keadaan polos, bertelanjang dan berteriak ‘owek-owek-owek!’ cuman sekedar menunjukkan tanda kehidupan kepada orang tuanya. Tak ada sesuatu apapun yang mengiringinya kecuali ‘Qadha dan Qadhar’ yang telah disepakati dengan Allah swt sebelum kita dilahirkan.  Qadha dan Qadhar ini setiap orang pastinya berbeda, takkan sama karena Allah swt mau menunjukkan ke-Maha Kuasa-an dan ke-Maha Adil-an kepada hambaNya agar dapat saling memberi, menerima dan menyinta sesamanya dimuka bumi ini.
Kelebihan dan kekurangan. Pasangan pasti itulah yang ada pada diri manusia yang terlahir ke dunia dan sudah diatur olehNya. Jadi apapun yang kita miliki pada diri kita saat ini adalah sebuah anugerah dari Allah yang wajib kita syukuri karena itulah yang terbaik diberikan kepada kita. Tak usah protes ataupun menyesali apa yang terjadi pada diri kita yang tidak kita ingini.

Hidup mesti dinikmati. Apapun itu keadaannya yang tengah kita rasakan terimalah dengan lapang dada sebagai manusia yang tiada daya dan upaya. Tapi yakinlah, terkadang Allah memberikan cobaan serta ujian kepada kita untuk mengangkat derajat kita ke yang lebih baik lagi. Ibarat Roda, kita tidak mungkin selamanya berada diatas dan tidak selamanya juga berada dibawah. Dan juga terkadang hidup itu seperti ‘diperkosa’; mau tidak mau, siap tidak siap, enak tidak enak dan suka tidak suka kita harus menerima dan menikmatinya. Apalah artinya dunia ini bagi kita karena dunia diciptakan Allah hanyalah sebagai tempat persinggahan sementara untuk kita beribadah, beramal kebajikan sebanyak-banyaknya sebagai perbekalan untuk sebuah perjalanan panjang menemui sang Khalik. 

Ingatlah mati. Kita semua pasti mati, dikubur dalam tanah dengan berselimutkan kafan dan dikasih nisan diatasnya sebagai tanda bahwa kita pernah hidup di dunia.  Orang kaya atau orang miskin, orang sukses atau tidak sukses tanpa kecuali. Semua harta yang kita miliki beserta orang-orang yang kita cintai di dunia tidak bisa kita bawa dan harus ditinggalkan, kembali polos seperti ketika kita dilahirkan.     Kekayaan, kesuksesan dan kemiskinan yang kita dapatkan selama berada di dunia bukanlah jaminan untuk mendapatkan surganya Allah karena Allah tidak akan pernah membeda-bedakan hambanya, semuanya sama. Dia hanya menuntut kepada kita amal kebajikan dan ibadah apa yang kita lakukan selama hidup di dunia untuk mendapatkan surgaNya. 

No comments:

Post a Comment