Tuesday, November 13, 2012

Ujung Waktu



Setiap orang yang ada di dunia ini pasti akan menemui kematian bila sudah tiba waktunya sang malaikat maut Izrail menjemputnya. Pertanyaan yang mendasar pada kita adalah apakah kita siap menghadapi kematian?

Tentang kematian ini terkadang membuat sebagian kita lupa bahwa kita tidak akan selamanya hidup di dunia. Hingga tidak sedikit dari kita yang hidupnya diisi oleh hal-hal yang tidak bermanfaat  dan bahkan berbuat dosa atau hal-hal yang tidak membawa kemaslahatan bagi dunia-akhirat yang mana pada hakekatnya kita sedang menggiring diri sendiri kepada jurang kebinasaan. Tidak ada satu detik pun waktu terlewat melainkan ajal kian mendekat. 

Di tengah kesibukan dan semua urusan duniawi itu maka hendaknya kita yang telah berpredikat sebagai ‘Ahli Kubur’ ini untuk selalu mengingat kematian karena kita tidak pernah tahu, kapan kematian mendatangi kita. Apa kita mau disaat kita dalam keadaan lalai, kematian datang menjemput?
  
Inilah beberapa cara yang mungkin dapat membuat kita untuk mengingat kematian :    
- Ziarah kubur.
- Menyaksikan mayat ketika dimandikan dan dikafani.
- Menyaksikan orang-orang yang tengah sekarat dan menuntun mereka dengan kalimat syahadat.
- Mengiringi jenazah, menshalatinya, serta ikut ke pemakaman menyaksikan saat jenazah dimakamkan.
- Uban dan Penyakit, kedua hal ini merupakan peringatan untuk kita.
- Fenomena alam yang dijadikan Allah SAW seperti gempa, gunung meletus, banjir, badai dsb yang menimpa banyak orang menemui kematiannya.

Dengan mengingat kematian tentunya kita akan mengoreksi diri sendiri, bercermin diri atas kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan selama ini. Berikut beberapa manfaat daripada mengingat kematian.
- Membuat hati condong pada akhirat hingga berbuah ketaatan.
- Mendorong kita untuk bersiap-siap menghadapi kematian sebelum datangnya.
- Memendekkan angan-angan untuk lama tinggal di dunia yang fana ini, kerana panjang angan-angan    merupakan sebab paling besar lahirnya kelalaian.
- Menjauhkan diri dari cinta dunia dan ridha dengan pembagian rezeki yang ditentukan Allah.
- Meringankan seorang hamba dalam menghadapi ujian dunia, dengan menyadari bahwa hidup didunia ini hanya sementara, dan akhiratlah tempat kembali nanti, jadi segala macam kesulitan didunia ini, hanya sementara.
- Mencegah kerakusan dan ketamakan terhadap nikmat duniawi.
- Sebagai pendorong untuk bertaubat dan melakukan perbaikan terhadap kesalahan dan dosa dimasa lalu.
- Membuahkan sikap rendah hati, tidak sombong, dan tidak berlaku zalim.

"Ya Allah yang Maha Menghidupkan dan yang Maha Mematikan, akhirilah hidup (wafatkanlah) kami dalam keadaan husnul khâtimah. Dan kami berlindung kepada-Mu dari keadaan sûul khâtimah, amin"


No comments:

Post a Comment